Perkembangan dan Pertumbuhan Anak Usia 2-3 Tahun

Alhamdulillah pada tanggal 6 Februari 2013 yang lalu genduk Khansa genap berusia 2 tahun (setelah sebulan -dikurangi sehari- sebelumnya simboknya juga genap menjadi -sekian- tahun hehe..*wis tuwek*). Sebagai orangtua begitu banyak kekurangan yang saya lakukan hiks.. terutama dalam hal hal kesabaran . Ya , masih menjadi PR bagi saya untuk lebih bersabar dalam mendidik Khansa :'(

Untuk perkembangan Khansa sendiri ada beberapa catatan khusus :

1. Belum lulus toilet training
Ini karena emaknya yang agak malas yaa… Jadi kalau malam masih memakai diapers hehe.. Kalo siang memakai training pants, tapi berhubung masih terbatas TP-nya, jadi masih berkolaborasi dengan clodi. Kalau untuk pup alhamduillah sudah sering banget pup di WC daripada di celana. Pokoknya kalo sudah ada tanda-tanda membungkuk or ngeden langsung buru-buru angkat ke WC, Khansa sendiri pun sudah sering bilang “mau eek” kalo udah mulai bengis (belet ngising). Kalo pipis dia sih bilang “mau pipis ya”, tapi jebulnya “sudah pipis” -_-‘

2. Biidznillah sudah lulus disapih
Sejak 7 januari 2013 (khansa 23 bulan) saya memulai menyapih Khansa (nen sudah lecet-lecet dan kata zauji juga disapih saja, lagipula kalau menurut kalender hijriah insya Allah sudah 2 tahun).  Insya Allah masa penyapihan Khansa akan diposting tersendiri ^_^

3. Ceriwis banget dan Suka Mengulang Pelajaran
Genduk sekarang ini ceriwis yo wis sekali. Mau di jalan, mau tidur, lagi main.. ngomoooong terus, apa aja diomongin. Mulai dari nanyain embahnya, sodara, hewan-hewan..opo waelah yang lagi nyangkut di pikirannya. Pernah tiba-tiba mau tidur ngomong “palestina” sesudah itu dia ngomong “masjid Aqco (Aqsha)”… eh? makne bingung… ternyata dia sedang mengulang “pelajaran” membaca buku berjudul “Ayo Sholat Berjama’ah”, dimana di buku tersebut disebutkan beberapa nama masjid dan kotanya.

4. Belajar Lebih Detail
Khansa itu suka sekali dengan hewan, jadi beberapa waktu lalu saya belikan buku Pustaka Pengetahuan Modern “Dunia Binatang”. Subhanallah.. memang usia muda itu daya serapnya sangat tinggi ya, dia sudah hafal nama-nama hewan yang ada di buku tersebut, termasuk binatang-binatang “asing” yang bahkan emaknya sendiri baru ngerti sesudah baca bukunya hehehe.. Kalo dulu Khansa hanya mengerti “burung, ikan”.. sekarang sudah lebih detail menjadi burung awacih (cendrawasih), burung hantu, nasar, kepodang, elang, bahkan burung “asing” macam burung kardinal dan fazan. Ikan juga udah kenal ikan lele, ikan badut, gurami. Dan sudah mengenal ke detail anggota tubuh hewan seperti cakar, tanduk, gading, sayap, belalai.

5. Mempraktekkan Gaya Pengasuhannya
Khansa kan punya beberapa boneka (yang semuanya hadiah>> mboke terbebas dari membelikan boneka), yang sering banget dia timang-timang, dia pakaikan popok, pura-pura dimandiin, dicebokin… dengan gaya yang persis ketika saya memperlakukan dia. Misalnya nggendong boneka pake “dipuk-puk”, bahkan pernah dia tiduran lalu boneka minnie-nya diletakkan di kaki terus kakinya diangkat kaya main pesawat-pesawatan, seperti gaya kalau saya bermain dengan Khansa. 

6. Membalikkan Kata-Kata
Misalnya dia punya makanan yang sedang dimakan dan saya mau minta tapi ngga boleh, saya sering bilang “ngga boleh pelit, harus berbagi”, eh suatu saat pas zauji lagi packing barang pegang isolasi dan Khansa mau ambil tapi ngga boleh (disuruh ambil isolasi lain), dia lalu bilang “ngga boyeh pelit, berbagi” doeenkk.. saya dan zauji langsung ketawa ngekek..

7. Belajar Bahasa Lain
Bahasa yang selama ini dipakai sebagai bahasa induk adalah bahasa indonesia. Sebagai tambahannya, saya juga menggunakan bahasa Jawa ke Khansa. Jadi Khansa sudah terbiasa dan menggunakan kata “nderek, dawah, sare, dhahar”. Biasanya dia double bahasa, misalnya “Khansa mau ikut, nderek”, “khansa bobok, sare” (lha iki sing salah hehehe..masak Khansa sare). Juga sekarang ditambah Bahasa Arab sedikiiit sedikittt (menyesuaikan kemampuan orangtuanya yg masih sedikittt). Jadi misalnya “enak, ladziiz”, dan juga “haya’, malu”. Berhitung dalam bhs Arab Khansa baru wahid sampe khomsa.

8. Motorik Halus
Untuk perkembangan motorik halus, sekarang -bi idznillah- sudah lancar jaya masuk-masukin puzzle. Cara memegang pensil juga sudah benar, sudah bisa membuat garis lurus dan lingkaran. Hanya kalau diminta mewarnai masih sering ngawur diorek-orek semuanya keluar dari batas gambar.

Hmm… sepertinya cukup itu beberapa catatan milestone Khansa untuk record saya pribadi. Untuk melengkapi postingan, dibawah ini saya copas artikel “Pertumbuhan Dan Perkembangan Anak Kelompok Umur 2 – 3 Tahun” dari sini

*******

“Pertumbuhan Dan Perkembangan Anak Kelompok Umur 2 – 3 Tahun”

A. Kemampuan perkembangan yang harus dicapai anak sesaat sebelum berumur 3 tahun :

  1. Gerakan kasar : Berdiri dengan satu kaki tanpa berpegangan selama paling sedikit 2 hitungan.
  2. Gerakan halus : Meniru membuat garis lurus
  3. Bicara, bahasa dan kecerdasan : Menyatakan keinginan paling sedikit dengan 2 kata.
  4. Bergaul dan mandiri : Menyatakan keinginan buang air besar dan buang air kecil

 

B. Stimulasi perkembangan yang perlu diberikan :

1. Melatih anak melompat jauh.
Letakkan kertas ukuran folio di lantai. ajarilah anak untuk melompati kertas tersebut dengan kedua kaki diankat bersamaan. latihlah agar lompatan anak semakin jauh

2. Mengajak anak bermain dengan balok.
Ajaklah anak menyusun dan menumpuk balok mainan untuk membuat rumah-rumahan, jembatan, menara dan lain-lain.

3. Melatih anak memilih dan mengelompokkan benda menurut jenisnya.
Sediakanlah macam-macam benda (misalnya : kancing, uang, logam biji-bijian). tunjukkan kepada anak cara mengelompokkan benda-benda tersebut menurut jenisnya, jelaskan pula sifat, warna, dan bentuknya. Mulailah dengan 2 jenis benda, kemudian tambahkanlah sejenisnya.

4. Melatih anak menghitung jumlah benda.
Ketika melatih anak mengelompokkan benda menurut jenisnya, ajarilah untuk menghitung jumlah setiap jenis benda. buatlah kelompok dengan jumlah satu, dua, tiga, dan seterusnya.

5. Melatih anak mencocokkan gambar benda yang sesungguhnya.
Sediakanlah macam-macam gambar (dapat diambil dari majalah, buku, koran, dan sebagainya). Mintalah anak mencocokkan gambar-gambar tersebut dengan benda-benda disekelilingnya. bicarakan pula bentuk dan sifat enda-benda itu.

6. Melatih anak untuk menyebutkan namanya.
Sebutkan nama anak dengan perlahan-lahan, kemudian mintalah ia mengulanginya.

7. Melatih anak menyebut nama benda dan mengenal sifat/keadaan benda.
Sebutkan nama benda yang ada disekeliling anak. mintalah ia untuk mengambil benda itu sambil menyebutkan nama dan sifat/keadaan benda tersebut. Misalnya: “Mobil-mobilan itu berwarna merah dan terletak dibawah kursi”

8. Melatih anak mencuci tangan dan kaki, serta mengeringkannya sendiri.
Ajarkan kepada anak cara mencuci tangan dan kakinya, serta mengelap bagian yang basah agar menjadi kering.

9. Memberi kesempatan kepada anak untuk berpakaian dan memilih sendiri pakaian yang akan dikenakannya.
Ajarkan kepada anak cara berpakaian sendiri dan usahakanlah agar ia mau memilih sendiri pakaian yang akan dikenakannya.